Selasa, 09 Juni 2009

Aliasnsi Pendukung Pragmatis yang Membingungkan

Pesta demokrasi telah membuat masyarakat menjadi bingung, jenuh, bosan, dan tak bergairah. sehingga pemilu ini menuai kontroversi yang menyebabkan kemandekan peran masyarakat dalam membangun bangsa ini. para pemimpin telah mempermainkan masyarakat luas, mereka lebih mementingkan kelompoknya "isi perutnya" saja. dalam pemilihan presiden ini, para pemimpin parpol dan para capres dan cawapres membuat sebuah koalisi pragmatis. koalisi pragmatis yang diukur dengan bagi-bagi "kueh" kekuasaan. anda bagiannya ini dan saya bagiaannya ini, biar masyarakat sisanya. begitulah pola pikir yang dibangun para pemimpin yang katanya akan membangun negeri ini.
dengan diawalinya koalisi pragmatis ini, muncullah aliansi-aliansi baru yang katanya mendukung pasangan anu, dan inilah yang dinamakan aliansi pendukung pragmatis. merakalah salah satu yang membuat di kalangan "akar rumput" menjadi bingung dan panas, rentan terjadi konflik horijontal. aliansi ini mempunyai ciri khas dalam mendukung pasangan tertentu, siapa yang gede bayarannya, dia yang kita dukung. yang penting perut kita kenyang. kalah atau menang bukan masalah saya. begitulah pola pikir mereka yang picik dan rakus.
tentunya kita sebagai warga bangsa yang baik dan mempunyai niat untuk membangun negeri ini dan menyelamatkan dari para penipu bangsa, haruslah mempunyai pandangan luas dan visioner. bukan menajdi bagian yang merusak negeri ini serta mendukung pemimpinnya bermental korup dan melakakukan kekejaman terhadap rakyatnya. seharunya kita memberikan tantangan kepada pemimpin kita untuk meraih simpati dari masyarakat denga cara yang baik dan sesuai aturan, jangan melanggar auran demi tercapainya tujuan.
mungkin ini merupakan sebuah keresan dari seorang anak bangsa yang melihat tingkah laku para pemimpinnya.

Rahmatulloh (Ketua KAMMI Daerah Tasikmalaya)